Jumat, 31 Juli 2015

Arti Logo Lambang Kabupaten Boyolali

Hai teman-teman pembelajar ilmu, kali kami Tim Litbang Nusagama akan memberikan penjelasan tantang Arti Logo Lambang Kabupaten Boyolali sebagai berikut:



Adapun mengenai Arti Logo Lambang Kabupaten Boyolali sebagai berikut:


Lambang Daerah Kabupaten Boyolali ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1968. tanggal 17 Juni 1968.

Daerah Kabupaten Boyolali meupakan daerah penyangga bagi daerah tiga kota yang berarti bagi perkembangan ekonomi daerah. Satu Kota yaitu Kota Surakarta yang merupakan kota besar di Jawa Tengah. Kedua adalah Kota Semarang yang merupakan kota bisnis di wilayah pantura. Ketiga adalah kota Yogyakarta, sebagai kota wisata dan pendidikan. Kota Yogyakarta mempunyai banyak potensi yang besar yang dapat dishare ke Kabupaten Boyolali juga. Misal Wisatawa dan perdagangan dari Jogja digeser ke Boyolali.
Maka dengan berkembangnya pusat bisnis dari ketiga kota tersebut kemudian dibangunlah wahana permainan dan wisata untuk mendukung ketiga kota tersebut.

PENJELASAN LAMBANG DAERAH
WARNA:
Lambang Daerah Kabupaten Boyolali memakai lima warna yakni: hijau, putih, kuning, hitam dan merah. Paduan warna-warna itu berarti: Bahwa kemakmuran, keadilan, kewibawaan yang diridloi Tuhan Yang Maha Esa adalah selalu diperjuangkan oleh rakyat Boyolali dengan penuh keberanian, kesucian dan cinta kasih, menuju kebahagiaan yang abadi.


GAMBAR:

  1.  Perisai berbentuk bulat telur tegak dalam kebudayaan asli Indonesia melambangkan jiwa kesatria atau pahlawan untuk mempertahankan diri dalam perjuangan dan memberi perlindungan.
  2.  Mata rantai yang berkait-kaitan satu sama lain merupakan lingkaran yang tidak terputus, melambangkan silsilah keturunan manusia yang turun-temurun. Sedang jumlah mata rantai 45 melambangkan persatuan yang berlandaskan jiwa dan semangat UUD Tahun 1945.
  3.  Bintang bersudut lima berwarna kuning emas disebut Nur Illahi melambangkan kepercayaan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
  4.  Pada bidang atas dilukiskan Maha Mer berujud gunung kembar Meru-Api (Merapi) dan Meru-Babu (Merbabu) adalah menunjukkan letak geografis Daerah Kabupaten Boyolali dan melambangkan keagungan serta kebesaran jiwa warga daerahnya.
  5. Daun tembakau dari jenis yang terkenal, setongkol jagung dan kepala lembu perah, merupakan hasil utama pertanian dan peternakan di daerah Kabupaten Boyolali, serta mewujudkan surya sangkala terbentuknya Kabupaten Boyolali tahun 1847 yang berbunyi “Kaswareng weh madya tunggal”.
  6. Bambu runcing berdiri tegak dengan pangkasan ke depan dan beruas lima, melambangkan senjata utama dan sifat keberanian rakyat dalam kebenaran dengan secara terbuka serta tulus ikhlas berdasarkan Pancasila.
  7. Pengapit perisai menggambarkan dua hajat hidup manusia yang disebut dalam himne ialah sandang dan pangan yang dilukiskan dalam bentuk 17 buah kapas, 8 helai daun kapas, 19 butir padi 4batang jerami dan 5 helai daun padi yang keseluruhannya menyatakan hari kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  8. Sasanti Kata ditulis dengan huruf latin berwarna merah diatas pita putih dalam bahasa Jawa yang bernunyi “BOYA-LALI”. Boya berarti tidak, lali berarti lupa.
  9. Sesanti kata Boyolali mengandung maksud bahwa para pelaku pemerintahan dalam menjalankan tugas dan wewenangnya selalu waspada, demikian juga rakyat selalu patuh, taat dan penuh kewaspadaan dalam melaksanakan kewajibannya. Sedangkan Boyolali adalah nama daerah kabupaten Boyolali.
    Lambang dilukiskan di atas daun Lambang yang berbentuk perisai bersudut lima berwarna coklat muda kekuning-kuningan berpelisir merah-putih dengan arti:
        - Daun Lambang bersudut lima berbentuk paku adalah stylering dari lingga yang melambangkan kekuasaan yang teguh dan kehidupan manusia.
        - Warna coklat muda adalah warna batugilang (batu bercahaya), ialah batu tempat duduk penguasa Negara pada waktu memberi keadilan dan mengatur kemakmuran bagi rakyat.
        - Pelisir merah dan putih melambangkan keberanian dan kesucian.


Nilai Budaya

UPACARA SANGGARAN

Upacara ini dilaksanakan di makam R. Ng. Yosodipuro pada setiap malam Jum'at Pahing.

Upacara ini menggunakan janur kuning yang disediakan oleh juru kunci, dilaksanakan sejak sore sampai menjelang tengah malam, dalam janur kuning akan terdapat tulisan Arab yang dapat dibaca dan diterjemahkan maknanya oleh juru kunci yang merupakan jawaban atas maksud peziarah.

NGALAP BERKAH PARINGAN APEM KUKUS KEONG EMAS

Dilaksanakan di kawasan wisata Pengging di lingkungan Makam Astana luhur R. Ng. Yosodipuro pada hari Jum'at pertengahan bulan Sapar.

Upacara ini merupakan tradisi berebut makanan dengan perwujudan menerima pembagian kue terbungkus janur yang telah didukung dengan mantera dan do'a oleh Kyai ulama yang berlokasi di makam Astono luhur R. Ng. Yosodipuro pada malam Jum'at pertengahan bulan Sapar dan dibagikan pada Jum'at siang setelah sholat jum'at.

SADRANAN

Acara ini dilaksanakan di Desa Cepogo Kecamatan Cepogo dan Gunung Tugel Desa Lembu Kecamatan Sambi.

Sadranan yaitu suatu tradisi masyarakat untuk membersihkan makam leluhur dan ziarah kubur dengan prosesi penyampaian doa dan kenduri yang dilaksanakan oleh warga setempat berujud aneka makanan dan nasi tumpeng.

Menurut kepercayaan masyarakat banyak menerima tamu k erumahnya maka sebagai pertanda semakin besar rejeki yang akan datang.

UPACARA RITUAL KUNGKUM
Suatu ritual merendam diri di dalam air sebatas leher dimulai pukul 24.00 - 03.00 WIB antara lain di Umbul Pengging, Umbul Sungsang, Umbul Kendat atau tempat-tempat yang dianggap keramat dan penuh berkah sebagai sarana permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

BUKA LUWUR

Upacara ini diselenggarakan di Desa Pantaran, Kecamatan Ampel pada hari Jum'at ke-3 setelah tanggal 20 Suro.

Acara ini merupakan upacara tradisional dalam rangka mengganti kain kelambu penutup makam Syech Maulana Malik Ibrahim Maghribi dimulai pukul 08.00 WIB s/d selesai.

SEDEKAH GUNUNG
Upacara ini diselenggarakan di Desa Lencoh, Kecamatan Selo setiap malam 1 Suro.

Acara ini merupakan prosesi persembahan kepala kerbau dan sesaji ke kawah gunung merapi sebagai tanda syukur masyarakat Selo dan sekitarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Acara ini dimulai pukul 22.00 WIB s.d selesai

PADUSAN

Upacara padusan ini diselenggarakan di Pemandian Umbul Pengging, Umbul Tlatar, dan O. W. Pantaran, setiap 2 (dua) hari menjelang bulan puasa.
Padusan merupakan acara mandi "besar" atau keramas pada saat sehari sebelum puasa ramadhan. Makna dari padusan tersebut adalah mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa, dimulai pukul 07.00 s/d 16.00 WIB.

Menjelang acara padusan terlebih dahulu diadakan kirab budaya.
KESENIAN TRADISIONAL

Arti Logo Lambang Kabupaten Boyolali
Perlu diketahui bahwasannya untuk materi arti logo lambang Kabupaten Boyolali dalam dunia pendidikan termasuk bidang studi IPS Ilmu pengetahuan social. Dan dalam pembelajaran ini bukan hanya diberikan hafalan saja, namun ditingkatkan ke materi pemahaman siswa peserta didik. Dari topik pengembangan dari dasar pengetahuan contoh arti logo lambang  Kabupaten Boyolali menjadi pemahaman adalah dalam bentuk memaknai akan  dan juga mengapresiasi arti tujuannya sehingga pembahasan lebih luas dan berbobot.
Maka dalam kegiatan pembelajaran tambahan berupa les privat di rumah atau bimbel juga diajarkan. Mengingat materi ini juga masuk dalam silabus dan evaluasi sekolah SD, SMP.  Makanya dalam kegiatan tambahan materi pelajaran sekolah berupa baik les privat maupun bimbel di kota-kota besar semisal les privat Jogja, Jakarta, Bandung, Medan, ataupun di Surabaya memasukkan tema materi arti logo lambang  Kabupaten Boyolali. Jika menurut jenjang pendidikannya materi pelajaran dapat diberikan pada les privat SD/MI, atau Les privat SMP/MTs serta Les privat SMA/K/MA tergantung dari siswa dan tenaga pengajarnya. Namun kadang juga penting untuk pengenalan gambar logo kepada anak usia PAUD-TK sebagai selingan materi utamanya Les Privat Calistung PAUD TK.
Lebih lanjut dengan adanya tambahan pengetahuan siswa dan pelajar semakin bertambah. Ke depan mereka memiliki pengertian yang lebih dalam dan kaya akan makna dari hal yang ia pelajari. Semoga materi tentang logo dan arti lambing pemprop maksudnya pemerintah propinsi di Indonesia bisa bermanfaat bagi generasi Gadget sekarang ini.